Jumat, 24 Juni 2011

mikrobiologi


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar belakang
Air merupakan kebutuhan pokok untuk makhluk hidup. Bagi makhluk hidup air dapat digunakan untuk minum, mandi, mencuci dan mempengaruhi aktifitas sehari-hari. Apabila makhluk hidup kekurangan air maka kelangsungan hidup mereka terganggu, karena sebagian besar kehidupannya dipengaruhi oleh air.
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Ketersediaan air bersih pada saat ini sangat memprihatinkan. Terutama di pemukiman padat penduduk, bantaran sungai,dan di kolong jembatan sulit sekali untuk mendapatkan air bersih. Sampah dan limbah-limbah pabrik membuat air-air tercemar.
Dengan alasan menghemat biaya dan kesibukan sehari-hari yang banyak menyita waktu membuat mereka memilih sesuatu yang instant atau cepat dan murah untuk kebutuhan sehari-hari. Salah satunya adalah air minum. Mereka memilih untuk membeli air minum isi ulang karena lebih muarah dan lebih efisien. Padahal belum tentu air yang mereka konsumsi tersebut layak atau tidak untuk dikonsumsi.
Depo-depo pengisian air minum pada saat ini belum begitu memperhatikan kualitas air minum yang diproduksi. Mulai dari tempat, cara pengolahan air, sampai pada kemasan air minum tersebut. Sehingga kualitas air yang dihasilkan kurang layak untuk dikonsumsi. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi air minum isi ulang mengalami sakit perut sampai diare. Kemungkinan air yang mereka konsumsi terkontaminasi bakteri.

1.2  Rumusan masalah
1.      Bagaimana kualitas air minum isi ulang pada umumnya?
2.      Bagaimana air minum isi ulang dapat terkontaminasi bakteri?
3.      Apa akibat apabila kita mengkonsumsi air minum isi ulang yang terkontaminasi bakteri?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang pada umumnya.
2.      Untuk mengetahui proses air minum isi ulang sampai terkontaminasi bakteri.
3.      Untuk mengetahui akibat bila kita mengkonsumsi air minum isi ulang yang terkontaminasi bakteri.

1.4  Manfaat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kualitas air minum isi ulang yang layak dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek yang berbahaya bagi tubuh.

















BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Kualitas air minum isi ulang
Persyaratan air minum yang layak dikonsumsi adalah tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna (jernih), tidak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya dan tidak terkontaminasi oleh bakteri atau virus.

2.2  Bagaimana air minum isi ulang dapat terkontaminasi bakteri?
Ada beberapa air minum isi ulang yang terkontaminasi bakteri. Hal tersebut bisa terjadi disebabkan oleh :
-          Penggunaan sinar ultraviolet (UV) yang tidak stándar
Sinar ultraviolet berfungsi untuk membunuh bakteri dan virus yang ada dalam air. Banyak depot air minum isi ulang menggunakan ultraviolet berukuran kecil (hanya sepanjang 30 cm) sementara air yang melewatinya sangat cepat. Sehingga sinar ultraviolet tersebut tidak maksimal dalam membunuh virus dan bakteri.
Idealnya untuk air minum isi ulang penggunaan ultraviolet minimal adalah 50 – 60 cm untuk mengisi air 1 galon dalam waktu 1,5 menit dan tidak boleh lebih cepat.
-          Kurang memperhatikan masa pergantian filter
Filter berfungsi untuk menyaring air dari kotoran dan bakteri yang berada dalam air. Banyak depot air minum isi ulang tidak memperhatikan kondisi filter yang digunakan

-          Pemilihan air yang baku
Pemilihan air baku/ bahan baku sangat penting bagi pengusaha depot air minum isi ulang. Kandungan bakteri tertinggi ada pada air sungai, air sumur, air PDAM, dan yang terendah kandungan bakterinya adalah air dari pegunungan.
-          Mengisi air ke dalam gallon dengan menggunakan selang pada ruang terbuka. Padahal seharusnya pengisian air ke dalam gallon harus dalam ruang pengisian
-          Pengusaha kurang memperhatikan kondisi tandon/ tempat penampungan air. Seharusnya tandon/ tempat penampungan air dikuras atau dibersihkan 6 bulan sekali.

2.3  Akibat mengkonsumsi air minum isi ulang yang terkontaminasi bakteri
Bakteri yang mengkontaminmasi air minum isi ulang adalah bakteri E-Coli. Bakteri E-Coli adalah bakteri yang berbentuk batang dan dapat hidup pada suhu 30-40C.
Salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri E-coli adalah diare dan disentri. Mekanisme kerja bakteri E-coli dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang tercemar bakteri yang dikonsumsi oleh manusia.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup.
Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia. Oleh karena itu, dikenal juga dengan istilah koli tinja, sedangkan Enterobacter aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanam-tanaman yang telah mati. Bakteri Escherechia coli merupakan mikroorganisme normal yang terdapat dalam kotoran manusia, baik sehat maupun sakit. Dalam satu gram kotoran manusia terdapat sekitar seratus juta bakteri E. coli.
Bakteri berasal dari kata “Bakterion” (Yunani = batang kecil). Berdasarkan Klasifikasi, bakteri digolongkan dalam Divisio Schizomycetes. Escherichia coli (E. coli ) adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif, ditemukan oleh Theodor Escherich (tahun 1885). Hidup pada tinja dan menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, seperti diare, muntaber serta masalah pencernaan lainnya. Bakteri ini banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya.
Secara garis besar klasifikasi bakteri E.coli , berasal dari Filum Proteobacteria, Kelas Gamma Proteobacteria, Ordo Enterobacteriales, Familia Enterobacteriaceae, Genus Escherichia, Spesies Escherichia coli. Secara morfologi E.coli merupakan kuman berbentuk batang pendek, gemuk, berukuran 2,4 µ x 0,4 sampai 0,7 µ , Gram-negatif, tak bersimpai , Bergerak aktif dan tidak berspora.
Dari berbagai penelitian menunjukkan, beberapa galur atau strain dari bakteri E. coli juga dapat menyebabkan wabah diare atau muntaber, terutama pada anak-anak. Bakteri penyebab penyakit yang cukup berbahaya ini diklasifikasikan berdasarkan karakteristik sifat-sifat virulensinya.
Setiap kelompok dapat menyebabkan penyakit diare melalui mekanisme yang berbeda-beda. Kelompok E. coli tersebut di antaranya adalah sebagai berikut ( sebagian besar tulisan merupakan kutipan dari buku manual pemberantasan penyakit menular).















BAB III
PENUTUP


3.1     Kesimpulan
Air minum adalah sesuatu yang kita butuhkan maka dari itu harus diperhatikan kualitasnya. Air minum isi ulang yang terkontaminasi bakteri (E-coli) dapat menyebabkan penyakit salah satunya diare.
3.2     Saran
Sebelum mengkonsumsi air minum seharusnya air tesebut dipanaskan terlebih dahulu agar bakteri yang ada dalam air minum tersebut mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar